Suku Bajau atau lebih dikenali sebagai Bajau Laut, yang dikenal sebagai ‘pengembara laut’ di Asia Tenggara, telah berkembang menjadi mutasi yang luar biasa sehingga membantu mereka bertahan hidup di lautan, lapor LadBible.

Selama hampir 1,000 tahun, suku ini telah hidup dengan menyelam dan tinggal di rumah atas laut.

Menurut kajian yang diterbitkan oleh Melissa Ilardo dari Universiti Copenhagen, suku Bajau memiliki limpa yang lebih besar daripada populasi lain.

Limpa yang lebih besar ini penting untuk menyediakan lebih banyak oksigen dalam darah, sangat berguna bagi penyelam yang menghabiskan hingga 8 jam sehari di bawah air.

Ilardo menjelaskan kepada program Inside Science BBC, “Selama ribuan tahun, mereka hidup di rumah atas laut, berpindah dari satu tempat ke tempat lain di perairan Asia Tenggara dan hanya sesekali mengunjungi daratan. Mereka mendapatkan semua yang mereka perlukan dari laut.”

Ketika menyelam secara tradisional, suku Bajau menyelam berulang kali selama sekitar 8 jam sehari, dengan 60% dari waktu tersebut dihabiskan di bawah air.

Mereka menyelam hingga kedalaman lebih dari 70 meter dengan menggunakan kacamata kayu tradisional dan sabuk pemberat.

Kajian ini menemukan bahwa suku Bajau memiliki limpa yang 50% lebih besar daripada manusia biasa.

Namun, budaya suku Bajau kini terancam punah akibat pengaruh Barat.

Santarawi Lalisan, seorang ketua suku, mengatakan kepada Giuseppe dari Project Happiness bahwa banyak plastik telah tiba di sini karena orang Bajau sekarang pergi ke supermarket dan menggunakan plastik.