Media sosial Indonesia baru-baru ini heboh dengan perbincangan hangat mengenai penampakan Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang dalam pembinaan, lapor Tempo.
Banyak gambar yang beredar di media sosial menunjukkan istana dengan sayap berwarna coklat gelap dan ramai netizen yang menyebut bangunan itu lebih mirip dengan sarang kelelawar daripada simbol nasional Garuda.
Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, segera mengeluarkan kenyataan mengenai isu tersebut, menegaskan bahwa reka bentun Istana Garuda IKN tetap tidak akan berubah.
Basuki menjelaskan bahwa warna sayap istana yang sekarang ini gelap, akan berubah menjadi hijau, seperti yang berlaku oleh Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
“Kalau menurut Pak Nyoman Nuarta itu nanti kalau kena oksidasi itu jadi hijau,” ujar Basuki dalam kenyataan.
Proses ini, menurutnya, akan mengambil waktu bertahun-tahun, dengan GWK memerlukan sekitar 10-15 tahun untuk bertukar menjadi warna hijau.
Nyoman Nuarta, seniman yang merancang Istana Garuda, menyatakan bahawa inspirasinya datang dari kepelbagaian budaya Indonesia, dengan Garuda dipilih karena tidak hanya mewakili satu budaya tertentu.
Ia juga menegaskan bahwa istana ini dirancang dengan mengambil kira alam sekitar, termasuk adanya “hutan dalam sayap” yang memberikan ruang untuk pertemuan di bawah pohon tanpa harus takut jika cuaca hujan.